UEFA Dikritik Karena Jumlah Penonton Euro 2020

By Nad

nusakini.com - Internasional - Menteri Dalam Negeri Jerman, Horst Seehofer mengatakan keputusan UEFA untuk membolehkan kerumunan penonton yang besar sangatlah 'tidak bertanggung jawab' jika melihat penyebaran virus yang mudah karena varian Delta.

Melalui konferensi pers pada hari Kamis (1/7), Seehover mengatakan UEFA terlalu mementingkan sektor komersil, hal yang seharusnya tidak dilakukan dan prioritas utama adalah kesehatan.

Jumlah penonton di stadion Munich di Jerman dibatasi, namun saat pertandingan Inggris melawan Jerman di Wembley, jumlah penonton dikabarkan melebihi 40.000 orang.

Penonton Inggris merayakan kemenangan mereka dengan memeluk satu sama lain. Menurut Seehofer, perilaku ini akan meningkatkan resiko penularan COVID-19 mengingat varian Delta yang dikatakan sangat mudah menular.

Beberapa pihak pada hari Rabu (30/6) menyatakan hampir 2.000 orang yang tinggal di Skotlandia menghadiri Euro 2020 saat mereka terinfeksi COVID-19. Ribuan orang Skotlandia mengunjungi London saat negara mereka melawan Inggris pada tanggal 18 Juni lalu.

Pihak kesehatan juga menambahkan 300 warga Finlandia yang menghadiri Euro 2020 telah dinyatakan positif COVID-19. Jumlah kasus harian di Finlandia telah naik menjadi 200 kasus perhari. Mereka menyatakan bahwa jumlah ini diproyeksikan akan terus naik.

Minggu lalu, pemerintah Rusia mengatakan varian Delta meningkatkan tingkat kasus positif dan kematian di beberapa kota, termasuk St. Petersburg, kota yang akan menyelenggarakan pertandingan perempat final pada hari Jumat (2/7).

Seehofer menekankan bahwa komersialisasi tidak boleh menghalangi perlindungan populasi terhadap infeksi COVID-19.